Kamis, 30 September 2010

BLOW FISH !!!

JAKARTA--MI: Insiden penyerangan terhadap tempat hiburan malam Blowfish tak bisa dipungkiri berlatar belakang rebutan jasa keamanan. Insiden tersebut menewaskan 1 orang dan 2 lainnya kritis yang berasal dari pihak penyerang.

Menurut sumber di dunia bisnis keamanan swasta menyebutkan, kerusuhan di diskotek Blowfish telah direncanakan seminggu lalu. "Ada tiga kelompok yang ingin menjadi penjaga keamanan di sana. Mereka mau merebut lapak (jasa pengamanan) di sana," kata sumber yang berasal dari Indonesia Timur itu saat dihubungi Media Indonesia (MI), Jakarta, Minggu (4/4).


Menurut cerita pria yang sudah malang melintang di dunia jasa keamanan ini, saat kejadian (Jumat, 2/4), datang seseorang untuk mencari gara-gara. Ini telah direncanakan. "Beberapa orang telah menyebut bakal ada keramaian di sana. Setting-nya memang ada yang cari gara-gara dulu sampai dipukuli sekuriti. Setelah itu, dia membawa massa yang lebih banyak untuk menyerang. Kalau sudah chaos, kelompok itu lalu melobi manajemen supaya bisa menjaga keamanan di sana," kata pria yang sehari-harinya bekerja sebagai bodyguard itu.

Keributan itu dibenarkan oleh Ketua Perhimpunan Pengusaha Hiburan Malam se-Jakarta Adrian Maelite. "Jumat malam (2/4), ada tamu yg datang. Saat ditanya keperluannya oleh sekuriti, tamu itu tersinggung dan langsung meninju sekuriti," ujar Adrian saat ditemui di sebuah restoran di daerah Hayam Wuruk.

Saat ditanya mengapa sampai membuat pengunjung tersinggung, Adrian mengatakan bahwa bertanya perihal keperluan adalah prosedur tetap sekuriti saat ada tamu yang hendak masuk. Pertanyaan itu pun, menurutnya, bagian dari pelayanan mengingat pengunjung yang biasa datang di tempat itu berasal dari kalangan jetset.

Adrian menyangkal adanya rebutan lahan di dalam insiden tersebut. Menurutnya, kejadian itu murni perselisihan orang per orang yang berakhir dengan keributan massa. "Lahan (diskotek Blowfish) itu milik gedung, bukan milik kelompok tertentu, bukan keributan karena rebutan lahan," sanggahnya.

Diceritakan Adrian, pada hari setelah keributan dengan sekuriti (Sabtu, 3/4), datang lagi sekelompok orang yang sepertinya mencari keributan. Di antara massa itu, juga hadir orang yang meninju sekuriti pada hari sebelumnya. "Mereka datang lagi Sabtu pukul 01.00 dini hari. Mereka tidak mau bicara apapun dan maunya bicara di luar diskotek," tambah Adrian.

'Pengunjung' yang datang laki-laki semua dan berjumlah kurang lebih 50 orang. Saat itu, jumlah sekuriti sebanyak 30 orang yang ditempatkan di dalam dan di luar diskotek. Ketika mulai terjadi perselisihan, sekuriti langsung masuk ke dalam dan dikejar hingga akhirnya keributan berpindah di dalam diskotek. Jumlah pengunjung di dalam diskotik yang biasa disesaki oleh 300 orang itu pun kocar-kacir.

Namun, saat di dalam diskotek, ada sekelompok pengunjung juga yang menurutnya merasa terganggu dengan keributan tersebut dan ikut menyerang pengunjung yang mencari keributan. Adrian tidak mengatakan siapa kelompok pengunjung yang ikut membantu.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Gatot Edy Pramono saat dihubungi MI menerangkan bahwa insiden Blowfish bukanlah rebutan antargeng atau antarjasa keamanan. "Tidak ada rebutan wilayah. Yang ada hanya kesalahpahaman saja," kilahnya saat ditanyakan perihal keributan. Gatot juga menyebutkan akan mengejar pelaku yang membuat keributan dan akan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk menangani kasus tersebut


.



sumber: media indonesia

0 komentar:

Posting Komentar